mediadaring.com, Jakarta – Apple mengambil langkah agresif untuk menghindari dampak kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Perusahaan teknologi raksasa asal Cupertino ini dilaporkan menyewa pesawat kargo untuk mengangkut 600 ton iPhone langsung dari India ke pasar Amerika Serikat.
Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi Apple untuk mengamankan stok iPhone dan menghindari lonjakan harga akibat tarif impor baru. Menurut laporan Reuters, sekitar 1,5 juta unit iPhone telah dikirim dari India ke AS melalui enam penerbangan kargo sejak Maret 2025.
Strategi Apple Hindari Tarif Impor Tinggi
Apple selama ini mengandalkan Tiongkok sebagai pusat produksi utama iPhone. Namun, kebijakan tarif “Trump Tariff” sebesar 125 persen untuk barang-barang dari Tiongkok membuat Apple harus mencari alternatif produksi yang lebih murah dan aman dari beban pajak.
Sementara itu, tarif impor dari India hanya sebesar 26 persen—jauh lebih ringan dibanding tarif terhadap Tiongkok. Meski Trump memberikan masa tenggang 90 hari sebelum pemberlakuan penuh, kebijakan ini tidak berlaku bagi Tiongkok, sehingga Apple memutuskan untuk mempercepat pengiriman dari India.
Seorang sumber yang dikutip Reuters mengatakan, “Apple ingin mengalahkan tarif Trump” dengan mempercepat distribusi perangkatnya ke AS.
1,5 Juta Unit iPhone Dikirim dengan Pesawat Kargo
Mengutip pejabat pemerintah India, Reuters menyebutkan bahwa enam pesawat kargo dengan kapasitas masing-masing 100 ton telah diberangkatkan dari India ke AS. Salah satu penerbangan dilakukan pada pekan yang sama saat tarif baru mulai diberlakukan.
Dengan bobot kemasan satu unit iPhone sekitar 350 gram, maka 600 ton pengiriman ini diperkirakan mencakup sekitar 1,5 juta unit perangkat.
Sebelumnya, Apple juga dilaporkan melobi otoritas bandara Chennai, Tamil Nadu, untuk mempercepat proses bea cukai dari 30 jam menjadi hanya enam jam demi efisiensi logistik.
Tarif Trump Bisa Dorong Harga iPhone Tembus Rp 39 Juta
Jika tarif Trump diberlakukan penuh, para analis memperkirakan harga iPhone di pasar AS akan melonjak drastis. Berdasarkan simulasi tarif 54 persen, harga iPhone 16 Pro Max yang saat ini dibanderol USD 1.599 (sekitar Rp 27 juta) bisa meningkat menjadi USD 2.300 atau sekitar Rp 39 juta.
Laporan dari Counterpoint Research mencatat bahwa sekitar 20 persen dari total iPhone yang diimpor ke AS kini diproduksi di India, sementara sisanya masih berasal dari Tiongkok.
Apple Tingkatkan Produksi iPhone di India
Selain mempercepat pengiriman, Apple juga memperbesar kapasitas produksi iPhone di India. Perusahaan menaikkan target produksi hingga 20 persen melalui berbagai langkah, mulai dari penambahan tenaga kerja hingga memperpanjang jam operasional pabrik.
Dua sumber menyebutkan bahwa pabrik Foxconn di Chennai kini beroperasi hingga hari Minggu, yang sebelumnya merupakan hari libur produksi. Pabrik ini telah memproduksi sekitar 20 juta unit iPhone pada 2024, termasuk seri iPhone 15 dan iPhone 16.
India Jadi Basis Produksi Baru iPhone
Apple secara bertahap memindahkan sebagian produksinya dari Tiongkok ke India sebagai upaya diversifikasi rantai pasok global. Foxconn dan Tata, dua pemasok utama Apple di India, saat ini memiliki tiga pabrik aktif dan sedang membangun dua pabrik tambahan untuk memperkuat kapasitas produksi.
Seorang pejabat senior India menyatakan bahwa Perdana Menteri Narendra Modi telah menginstruksikan para pejabatnya untuk mendukung penuh ekspansi Apple di India.
Data terbaru menunjukkan bahwa pengiriman udara Foxconn dari India ke AS mencapai USD 770 juta pada Januari dan USD 643 juta pada Februari 2025. Nilai ini melonjak drastis dibandingkan pengiriman pada empat bulan sebelumnya yang berada di kisaran USD 110 hingga USD 331 juta.
Sebagian besar pengiriman tersebut tiba di bandara utama Amerika Serikat seperti Chicago, Los Angeles, New York, dan San Francisco.