Mediadaring.com, Jakarta – Lembaga survei Cigmark Research and Consulting baru-baru ini merilis hasil survei mengenai evaluasi kinerja pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada semester pertama. Berdasarkan survei ini, mayoritas responden menyatakan kepuasan terhadap kinerja pemerintah.
Menurut CEO Cigmark Research and Consulting, Panca Pratama, sekitar 78% responden merasa puas dengan kinerja pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming tersebut, terdiri dari 68,6% yang menyatakan cukup puas dan 9,3% yang merasa sangat puas. Sementara itu, 11% responden mengungkapkan ketidakpuasan, dan 5,8% merasa sangat tidak puas. Namun, ada juga 5,4% responden yang belum dapat memberikan penilaian.
Panca juga menjelaskan bahwa mayoritas publik menilai kondisi keamanan nasional dan hubungan internasional Indonesia cukup baik di awal kepemimpinan Presiden Prabowo. Lebih dari 70% responden menyatakan puas dengan kedua aspek tersebut.
Meskipun demikian, penilaian terhadap penegakan hukum dan politik nasional cenderung terbelah, dengan sekitar separuh responden menganggap sektor-sektor ini masih perlu perbaikan. “Sementara itu, masalah ekonomi menjadi aspek yang paling banyak dikeluhkan. Lebih dari 52% responden menilai kondisi ekonomi buruk atau sangat buruk, yang menunjukkan bahwa ekonomi masih menjadi perhatian utama masyarakat,” jelas Panca.
Penanganan Masalah dan Persepsi Publik
Panca menambahkan, publik memberikan apresiasi tertinggi terhadap penanganan bencana alam, dengan 80,5% responden merasa puas atas penanganan pemerintah, baik yang menganggapnya sangat baik maupun baik. Bidang pendidikan dan sosial juga dinilai cukup baik oleh lebih dari 74% responden.
Namun, dalam isu-isu seperti korupsi, harga sembako, dan terutama tenaga kerja, penilaian publik cenderung lebih kritis. Penanganan masalah tenaga kerja, misalnya, mendapat tingkat ketidakpuasan tertinggi, dengan 44,4% responden menyatakan tidak puas terhadap penanganan pemerintah di sektor tersebut.
Metode Survei
Survei ini dilaksanakan pada 14 hingga 23 Maret 2025, dengan 1.200 responden yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Survei dilakukan melalui wawancara telepon menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error sebesar +/- 2,9%. Responden dipilih dari database yang telah dikumpulkan oleh Cigmark melalui survei tatap muka antara 2020 hingga 2025.
